JURNALKULINER.COM – Kita harus patut untuk berbangga, karena terdapat beberapa makanan Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB).
Melalui artikel ini akan dibahas penelurusan cita rasa kuliner nusantara yang tak terlupakan, mulai dari kelezatan rendang hingga gurihnya lumpia.
Perlu diketahui, sejak tahun 2011, UNESCO telah mengakui empat makanan Indonesia sebagai WBTB, di antaranya ada rendang, nasi goreng, hingga yang terbaru adalah lumpia khas Semarang.
3 Makanan Indonesia yang Diakui UNESCO
1. Rendang (2011)
Rendang telah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia dan diakui sebagai salah satu hidangan terlezat di dunia. Pada tahun 2011, rendang ditetapkan sebagai makanan yang sangat istimewa oleh UNESCO dan menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Rendang adalah hidangan tradisional Indonesia yang telah mendapatkan popularitas luar biasa di seluruh dunia. Berasal dari kelompok etnis Minangkabau di provinsi Sumatera Barat, Rendang memiliki makna budaya yang mendalam.
Metode memasang rendang sendiri dipercaya berasal sebagai cara untuk mengawetkan daging di iklim tropis Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Rendang berkembang menjadi simbol kuliner, dan sering disajikan pada acara-acara khusus.
Metode memasak rendang yang lambat dengan campuran rempah kompleks, menghasilkan rasa yang kaya sehingga memikat selera orang di seluruh dunia.
Rendang Padang VS Minangkabau
1. Rendang Padang
Berasal dari kota Padang di Sumatera Barat, Rendang Padang dikenal dengan cita rasa yang berani dan “berapi-api”. Rendang ini lebih pedas dibandingkan variasi lainnya dan sering menggunakan berbagai cabai. Maka tidak heran jika rendang khas Padang akan menghasilkan sensasi pedas yang kuat.
2. Rendang Minangkabau
Masih satu wilayah dengan Padang, variasi rendang Minangkabau dicirikan oleh kombinasi rempah-rempah aromatik yang seimbang dan tingkat kepedasan yang lebih ringan.
Rendang Minangkabau menampilkan kekayaan dan kompleksitas rasa dengan mempertahankan perpaduan yang harmonis.
Variasi Rendang, dengan demikian semakin menjelaskan jika kuliner Indonesia sangat beragam. Setiap variasi mewakili cita rasa dan teknik unik yang dikembangkan di daerah tertentu, dan juga menampilkan warisan budaya dan bahan-bahan lokal.
Dengan demikian, rendang menunjukkan bagaimana masakan Indonesia beradaptasi dan berkembang di berbagai daerah.
Rendang Kemasan Paling Enak: Amak Khas Minang
Kangen rendang lezat khas Minang tapi ga punya waktu masak? Rendang Daging Sapi Amak adalah solusinya!
Rendang instan siap saji ini terbuat dari daging sapi segar dan rempah-rempah pilihan Asli Minang. Menariknya, rendang instan ini menghasilkan rasa lezat dan nikmat yang tak kalah dengan rendang buatan sendiri.
Praktis dan hemat waktu! Cukup panaskan dengan microwave atau wajan, dan rendang siap dinikmati. Rendang Daging Sapi Amak juga tahan lama 7-8 hari di suhu ruang, dan hingga 6 bulan di dalam freezer.
Pesan melalui tautan Shopee, dapatkan promo menarik dan gratis ongkos kirim!
2. Nasi Goreng (2011)
Selain rendang, pada tahun 2011, nasi goreng juga dinobatkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda.
Nasi Goreng adalah makanan kaya akan rasa yang dibuat dengan cara menggoreng nasi bersama bumbu-bumbu, seperti kecap asin dan kecap manis.
Biasanya, nasi goreng akan disajikan dengan telur ceplok, kerupuk udang, dan taburan bawang goreng untuk menambah rasa.
Salah satu rahasia nasi goreng khas nusantara adalah nasi yang ditanak hingga pulen dan cenderung kering, sehingga mudah untuk digoreng. Kemudian kecap asin yang memberikan rasa gurih umami, sementara kecap manis memberikan rasa manis dan sedikit kental.
Di seluruh Indonesia, Anda dapat menemukan banyak variasi Nasi Goreng khas daerah, masing-masing dengan karakteristik dan bahan-bahan yang unik. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Jawa Tengah
Pada beberapa wilayah di Jawa Tengah, Anda mungkin akan menemukan Nasi Goreng yang disajikan dengan tempe dan disiram sambal pedas.
Jika Anda bepergian ke Surakarta (Solo), Anda mungkin menemukan Nasi Goreng yang disajikan dengan tempe dan lalap.
- Jawa Barat
Kemudian jika Anda bepergian ke Jawa Barat, nasi goreng di sini akan dicampur dengan seafood seperti udang dan cumi-cumi, yang dapat memberikan rasa yang khas. Nasi goreng seafood umumnya ditemukan di Jakarta.
- Bali
Nasi goreng di Bali biasa ditambahkan dengan kelapa parut dan kacang tanah. Sebagai contoh, di Ubud-Bali, nasi goreng terkenal dengan penggunaan kelapa parut segar dan kacang tanah yang dihancurkan untuk menambah tekstur dan rasa.
- Sumatera Barat
Sementara itu, nasi goreng di Sumatera Barat terkenal karena menggunakan bumbu rendang. Jika Anda pergi ke Padang, maka akan umum menemukan hidangan ini disajikan dengan rendang sapi yang akan memberikan rasa yang kaya dan pedas.
Wajan Nasi Goreng Baja Hitam – Anti Lengket
Ciptakan nasi goreng sempurna dengan Wajan Nasi Goreng Baja Hitam! Wajan yang Aman untuk Kesehatan terbuat dari baja yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan wajan biasa.
Perlu diketahui, baja adalah penghantar panas terbaik, sehingga masakan matang lebih sempurna dan merata. Selain itu, lapisan anti lengket alami pada wajan ini dibuat tanpa bahan kimia, dan proses seasoning menghasilkan anti lengket alami yang semakin bagus seiring pemakaian.
Keunggulan Wajan Nasi Goreng Baja Hitam
- Anti lengket alami: Masak tanpa khawatir lengket dan mudah dibersihkan.
- Tahan panas: Masakan tidak mudah gosong, bahkan dengan sedikit minyak.
- Sehat: Bebas bahan kimia berbahaya.
- Tahan lama: Awet digunakan bertahun-tahun.
- Multifungsi: Cocok untuk menggoreng berbagai jenis masakan.
Wujudkan hidup sehat dengan Wajan Nasi Goreng Baja Hitam! Pesan sekarang dan dapatkan harga spesial.
Beli dengan Voucer
3. Lumpia Semarang (2014)
Sejak tahun 2014, Lumpia Semarang secara resmi diakui sebagai warisan budaya nusantara oleh UNESCO. Hidangan ini terdiri dari lembaran tipis tepung terigu yang berisi rebung, telur, sayuran, dan ayam atau udang.
Rasa Lumpia Semarang adalah perpaduan cita rasa antara Tionghoa dan Indonesia. Frasa lumpia atau Lunpia sendiri berasal dari dialek Hokkien. “Lun” atau “Lum” berarti lembut, dan “Pia” berarti kue. Jadi secara harfiah lumpia berarti kue yang lembut.
Lumpia pertama kali ada pada abad ke-19. Namun, tidak banyak yang tahu, Lumpia memiliki perjalanan sejarah yang panjang.
Sejarah lumpia berawal dari seorang imigran Tionghoa bernama Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian dan datang ke Semarang untuk mencoba peruntungannya.
Pada mulanya, Tjoa mencoba berjualan makanan khas Tionghoa, sejenis martabak berisi rebung dan dicampur dengan daging babi. Pada saat itu, Tjoa bersaing dengan Wasi, seorang wanita Jawa yang menjual makanan serupa dengan isian yang berbeda. Wasi mengisi martabak buatannya dengan campuran ayam, udang, dan telur.
Hingga pada akhirnya, Tjoa dan Wasi menjadi teman dekat dan saling bertukar resep hingga akhirnya mereka menikah.
Pernikahan Tjoa dan Wasi melahirkan sebuah hidangan bernama Lumpia. Keduanya kemudian sepakat untuk menghilangkan semua bahan seperti daging babi, minyak babi, dan sejenisnya. Bahan tersebut kemudian diganti dengan rebung yang dicampur dengan udang dan ayam.
Selain tiga makanan di atas, banyak media juga menambahkan tempe. Namun berdasarkan penelusuran lebih lanjut (per Maret 2024), ternyata tempe baru sebatas diajukan oleh Kemenkraf sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Tempe juga dua kali gagal lolos seleksi, lantaran dinilai masih minim berbagai riset dan penelitian mengenainya. Meskipun demikian, kita berharap agar tempe segera bergabung bersama, rendang, nasi goreng, dan lumpia menjadi makanan Indonesia yang diakui UNESCO.
Discussion about this post