Jurnalkuliner.com – Di India, penggunaan tangan untuk menyajikan jajanan makanan jalanan selalu menjadi sorotan. Lantas kenapa street food India selalu pakai tangan dan terkesan tidak bersih?
Berbeda dengan norma-norma makan di tempat lain, India memandang penggunaan tangan sebagai suatu seni dan keahlian yang mengundang kenikmatan makan.
Mengapa street food di India selalu dihidangkan dan dinikmati dengan menggunakan tangan? Kali ini Jurnal Kuliner akan menggali lebih dalam alasan di balik kebiasaan unik tersebut.
Pada praktiknya, para penjual makanan jalanan di Mumbai, India biasanya tidak memakai sarung tangan saat mempersiapkan hidangan, dan menggunakan tangan yang sama saat menukarkan uang.
Menurut Asosiasi Kesehatan Masyarakat, hanya 53% penduduk India yang mencuci tangan mereka dengan sabun setelah buang air besar; 38% melakukannya sebelum makan, dan hanya 30% sebelum menyiapkan makanan.
Bakteri yang ditularkan melalui makanan, seperti koliform, E. coli, salmonella, shigella, staphylococcus aureus, dan pseudomonas, merupakan penyebab utama infeksi seperti diare, tifus, keracunan makanan, infeksi saluran kemih, dan pneumonia.
Alasan Kenapa Street Food India Selalu Pakai Tangan: 5 jari – 5 elemen
Praktik makan dengan tangan pada masyarakat India, khususnya menggunakan jari-jari berasal dari ajaran Ayurveda. Ajaran tersebut menyakini bahwa tubuh manusia selaras dengan lima elemen alam dan setiap jari merupakan perpanjangan dari salah satu dari lima elemen berikut:
- Ibu jari merupakan perpanjangan dari ruang
- Jari telunjuk merupakan perpanjangan dari udara
- Jari tengah merupakan perpanjangan dari api
- Jari manis merupakan perpanjangan dari air
- Jari kelingking merupakan perpanjangan dari tanah
Ketika makan menggunakan tangan, seharusnya Anda menggunakan semua jari bersama-sama. Dengan demikian, semua elemen alam diharapkan akan menyatu dan meningkatkan kesadaran terhadap tekstur, rasa, aroma, dan suhu makanan.
Dengan demikian, makan menggunakan kelima jari bagi masyarakat India diyakini dapat meningkatkan hubungan antara fisik dan spiritual. Namun bagaimana dengan penyajian para penjual street food di India menggunakan tangan telanjang tanpa sarung tangan atau sendok?
Terdapat beberapa alasan logis mengapa para penjual makanan jalanan di India tidak menggunakan sarung tangan saat mereka memasak:
1. Praktik budaya
Di banyak bagian wilayah di India, sangat umum jika Anda melihat fenomena menggunakan tangan saat memasak dan makan. Makanan jalanan juga sering disiapkan dan disajikan dengan cara yang serupa, oleh karena itu banyak penjual makanan jalanan lebih memilih untuk menggunakan tangan mereka saat memasak.
2. Biaya
Sarung tangan bisa menjadi mahal, dan banyak penjual makanan jalanan mungkin tidak memiliki alokasi dana untuk secara teratur membelinya. Dalam hal ini, mereka mungkin lebih memprioritaskan pengeluaran lain, seperti membeli bahan-bahan segar dibandingkan membeli sarung tangan.
3. Kurangnya kesadaran
Beberapa penjual makanan jalanan di India mungkin tidak menyadari pentingnya menggunakan sarung tangan saat memasak. Mereka mungkin tidak menerima edukasi yang memadai mengenai praktik keamanan dan kebersihan makanan.
4. Kenyamanan
Menggunakan sarung tangan dapat terasa merepotkan dan tidak nyaman, terutama dalam kondisi cuaca yang panas dan lembap. Untuk itu, para penjual makanan jalanan mungkin merasa lebih mudah menggunakan tangan untuk memasak dan menyajikan makanan.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa tidak semua penjual makanan jalanan di India menggunakan tangan telanjang dalam menyajikan hidangan dan beberapa mungkin memilih untuk menggunakan sarung tangan saat memasak.
Namun, Anda selalu disarankan untuk berhati-hati dalam memilih penjual makanan agar meminimalkan risiko penyakit akibat makanan.
Menikmati Beras Basmati India di Rumah
Jika Anda pernah mencicipi atau menyukai masakan India dan Timur Tengah, pasti Anda kenal dengan beras basmati. Ya, beras basmati adalah varietas beras yang sering dimakan di India dan wilayah Asia Selatan lainnya.
Meskipun asal-usulnya tidak sepenuhnya jelas, para arkeolog menemukan jenis beras berbiji panjang di sekitar Udaipur, India, yang diyakini telah ada sejak 2000 hingga 1600 SM. Mereka percaya beras tersebut adalah leluhur dari beras basmati yang kita nikmati sekarang. Namun, apa yang membedakan beras basmati dari beras lokal atau jenis beras lainnya?
Pada pandangan pertama, beras basmati ini tampak serupa dengan yang lain, tetapi jika diperhatikan lebih dekat, beras ini memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih panjang.
Bagi Anda yang yang ingin merasakan sensasi masakan India di rumah, ALBaS FOOD menjawab dengan pengalaman restoran di Timur Tengah.
Terdapat tiga produk andalan makanan khas Timur Tengah, yaitu Nasi MANDHI, Nasi BIRYANI, dan Nasi KABSAH. Selain itu, juga terdapat stok siap saji makanan khas Timur Tengah yang siap dinikmati!
Apa saja yang dapat Anda dapatkan dari ALBaS FOOD? Berikut diantaranya:
- 500 gram beras basmati (berasnya besar dan panjang, memiliki rasa gurih yang cukup untuk 6-7 porsi) – Lebih enak dari Beras Abu Kass.
- Bumbu daging.
- Bumbu nasi.
- Saffron bubuk (untuk Nasi MANDHI dan Nasi BIRYANI).
- Kapulaga
Mudah, praktis, dan ekonomis. Tunggu apa lagi? Segera pesan di Shopee dan dapatkan promo menarik untuk Anda. Rasakan sensasi menikmati makanan mewah restoran dengan harga yang terjangkau. Berikut ini link pembeliannya: Beras Basmati Dan Bumbu Kebuli Mandi
Selain artikel yang membahas kenapa street food India selalu pakai tangan, baca juga artikel Makanan Khas Korea yang Halal untuk menambah wawasan kuliner Anda…
Discussion about this post